Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menjadi saksi perhelatan diskusi bermakna melalui kajian bertajuk “Islamic Scientific and Cultural Thought: Mengaja Arah Kehidupan Islam yang Saintifik โ Mengarungi Batas Perdebatan Tanpa Akhir“. Acara yang digelar oleh Jamaโah Shalahuddin UGM bersama RUMAH ZIS UGM ini berlangsung dalam suasana penuh hikmah pada momen buka puasa sunnah Senin-Kamis.
Kajian ini menghadirkan Ustadz Muhammad Nuruddin, Lc., M.A., seorang pakar filsafat dan akidah dari Universitas Al-Azhar, sebagai narasumber utama. Diskusi dipandu oleh Ahmad Ataka Awwalur Rizki, Ph.D., dosen Fakultas Teknik UGM, yang turut memberi warna intelektual dalam pembahasan.
Keimanan, Bukti, dan Rasio dalam Islam
Dalam sesi pemaparannya, Ustadz Muhammad Nuruddin menyoroti hubungan erat antara keimanan, bukti, dan logika dalam Islam. Beliau menjelaskan empat poin utama yang menjadi landasan pemikiran ilmiah dalam keyakinan Islam:
- Keimanan Membutuhkan Bukti
Keimanan bukanlah sekadar kepercayaan tanpa dasar. Al-Qur’an dan hadis mengajarkan pentingnya mencari pengetahuan dan menjauhi taklid buta. Penelusuran akan bukti menjadi jalan untuk memperkokoh keimanan. - Argumentasi Logis dan Valid
Islam menuntut setiap klaim didukung oleh argumen yang kuat dan berbasis bukti. Logika dan ilmu pengetahuan menjadi alat penting dalam menguatkan dan memperjelas keyakinan. - Memahami Perbedaan Keyakinan dan Bukti
Ulama Muslim telah lama membedakan antara iman yang bersifat batiniah dan dukungan bukti ilmiah. Pendekatan universal dalam menilai kebenaran suatu klaim dianggap esensial. - Harmoni antara Sains dan Agama
Sains dan agama bukanlah dua entitas yang bertentangan. Justru, keduanya saling melengkapi dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan besar tentang kehidupan. Logika dan metafisika dapat menjadi jembatan untuk memahami hubungan tersebut.
Antusiasme dalam Diskusi Kritis
Sesi tanya jawab menjadi momen yang paling dinanti oleh peserta. Beragam pertanyaan kritis diajukan, mulai dari hubungan antara kaidah matematika dengan kuasa Tuhan hingga cara memahami pernyataan yang terlihat kontradiktif dalam teks agama.
Ustadz Nuruddin, dengan penjelasan logis dan mendalam, menegaskan bahwa hukum alam dan kuasa Tuhan tidak bertentangan. Sebaliknya, hukum alam adalah manifestasi kuasa Tuhan yang mencerminkan keagungan-Nya. Penjelasan ini memberikan perspektif baru yang memupuk keyakinan dan pemahaman ilmiah.
Penutup: Memupuk Keimanan dan Pengetahuan
Kajian ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan kepada Ustadz Muhammad Nuruddin sebagai bentuk apresiasi atas ilmu dan inspirasi yang diberikan. Acara ini menjadi momentum penting dalam membangun kesadaran tentang perlunya integrasi antara sains dan agama, terutama bagi generasi muda Muslim.
Dengan pemahaman yang seimbang antara sains dan budaya Islam, generasi Muslim diharapkan mampu menjawab tantangan zaman modern. Bagi Anda yang ingin mendalami tema ini, kajian ini tersedia dalam format video yang dapat diakses secara daring.
Tonton video kajian selengkapnya di sini: Islamic Scientific and Cultural Thought.
Foto dan editor: Deski Jayantoro