Arsip:

KKN PPM UGM

Islam Dalam Kebersihan: Sunatan Massal, Bersih dan Kesucian Agama

Khitan secara bahasa artinya memotong. Secara terminologis artinya memotong kulit yang menutupi alat kelamin lelaki (penis). Dalam bahasa Arab khitan juga digunakan sebagai nama lain alat kelamin lelaki dan perempuan seperti dalam hadist yang mengatakan “Apabila terjadi pertemuan dua khitan, maka telah wajib mandi” (H.R. Muslim, Tirmidzi dll.).

Dalam agama Islam, khitan merupakan salah satu media pensucian diri dan bukti ketundukan kita kepada ajaran agama. Dalam hadist Rasulullah s.a.w. bersabda:”Kesucian (fitrah) itu ada lima: khitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memendekkan kumis dan memotong kuku” (H.R. Bukhari Muslim).

Faedah khitan: Seperti yang diungkapkan para ahli kedokteran bahwa khitan mempunyai faedah bagi kesehatan karena membuang anggota tubuh yang yang menjadi tempat persembunyian kotoran, virus, najis dan bau yang tidak sedap. Air kencing mengandung semua unsur tersebut. Ketika keluar melewati kulit yang menutupi alat kelamin, maka endapan kotoran sebagian tertahan oleh kulit tersebut. Semakin lama endapan tersebut semakin banyak.

Bisa dibayangkan berapa lama seseorang melakukan kencing dalam sehari dan berapa banyak endapan yang disimpan oleh kulit penutup kelamin dalam setahun. Oleh karenanya beberapa penelitian medis membuktikan bahwa penderita penyakit kelamin lebih banyak dari kelangan yang tidak dikhitan. Begitu juga penderita penyakit berbahaya aids, kanker alat kelamin dan bahkan kanker rahim juga lebih banyak diderita oleh pasangan yang tidak dikhitan. Ini juga yang menjadi salah satu alasan non muslim di Eropa dan AS melakukan khitan.

Bersama TIM – KKN Unit Sendangmulyo, R –ZIS UGM mengadakan aksi sosial berupa Khitanan Massal yang berhasil dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2013 di SDN Kewayuhan, Sendangmulyo, Minggir, Sleman. Kegiatan yang bekerjasama dengan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) ini dilakukan guna membantu meringankan beban warga kurang mampu yang memiliki kesulitan secara finansial dalam mengkhitankan anaknya.

Awalnya target peserta yang direncanakan berjumlah 50 orang dari warga Dukuh Slarongan, Kwayuhan, dan Mergan serta jama’ah masjid setempat. Namun karena minimnya peserta yang mendaftar sampai H-2, publikasi diperlebar hingga satu Desa Sendangmulyo. Kegiatan ini akhirnya diikuti oleh 9 anak dari berbagai Dukuh di Sendangmulyo.

Minimnya peserta kemungkinan besar dikarenakan sudah adanya sunatan massal di Sendangmulyo di waktu terdekat sebelum program sunatan massal dari KKN UGM dilaksanakan. Namun, meskipun peserta yang ikut sedikit, kegiatan ini ramai oleh anak-anak yang turut dan antusias meramaikan acara. Sebab program ini dikonsep unik, dengan selingan nonton film bareng sembari sunatan. Sehingga total peserta yang datang baik yang ikut dikhitan atau hanya meramaikan sunatan bisa mencapai 50 orang.

Semoga si kecil yang mulai beranjak dewasa ini akan semakin memahami kehebatan islam dalam memperhatikan bentuk kesucian dan menjaga kebersihan diri. Dan semoga, kelak mereka menjadi pejuang – pejuang tangguh yang akan membesarkan agama ini.

Selamat juang, sahabat kecil …

Mari Menjadi Muzakki

Ramadhan datang penuh berkah, untuk semua orang. Bulan dimana rahmad dan ampunan secara besar – besaran diobral dimana – mana. Selain itu, ada satu amalan syarat wajib seorang muslim yang hanya bias dilakukan pada bulan ramadhan, yaitu Kewajiban untuk membayar zakat fitrah. Termasuk oleh Tim – KKN UGM Unit Sendangmulyo yang  bermitra secara penuh bersama R-ZIS UGM.

Kegiatan ini merupakan bentuk partisipasi sosial terhadap aktifitas masyarakat yang muslim pada saat bulan ramadhan. Didukung oleh mitra secara penuh dalam hal pendanaan, kemudian bekerjasama dengan takmir setempat dalam hal peyaluran. Sehingga yang dilakukan adalah upaya penyatuan gerak dan penyamaan data penerima zakat dengan takmir sacara data tertulis dengan data hasil survey dilapangan.

Lokasi KKN – PPM UGM bertempat di tiga Sub Unit, Yaitu Dusun Mergan, Dusun Kwayuhan, dan Dusun Slarongan. Bersama tim KKN, R-ZIS UGM berhasil menyalurkan paket zakat fitrah sejumlah 223 paket masing masing berupa paket beras 2,5 Kg yang tersebar di tiga sub unit yang ditempati KKN-PPM UGM.

Ada 8 golongan yang berhak menerima zakat, yaitu: fakir, miskin, mualaf (orang yang baru masuk Islam), orang yang terlilit hutang (gharim), amil (panitia pembagi zakat), orang yang dalam perjalanan (musafir), orang yang berjuang di jalan Allah (ibnu sabil), dan riqab.

Semoga menjadi amal bagi muzakki yang sudah memenuhi kewajibannya, dan bagi mustahik, semoga dicukupkan kebutuhannya. Berkah dan bertambah, suci dan menyucikan. Aamiin. Salam cinta sejahtera bagi semua ummat muslim dimanapun anda berada.

 

Bangkitkan Ekonomi Warga: Kelompok Koperasi dan Pengrajin

Tim KKN – PPM Unit Sendangmulyo, R-ZIS UGM berhasil membentuk kelompok pengrajin berbasis koperasi bernama “Pring Karya”. Kegiatan ini adalah program interdisipliner antara  kluster sosio-humaniora dengan sains-tek,  mulai dari perencanaan koperasi pengrajin, pembentukan koperasi, penyuluhan koperasi, dan pendampingan koperasi dan ini merupakan kegiatan pokok tema.

Pengrajin besek adalah pekerjaan sampingan yang dilakukan oleh warga Dukuh Slarongan akan tetapi pekerjaan ini potensial untuk dikembangkan. 1 kodi besek dapat dijual Rp. 20.000, akan tetapi warga Dukuh Slarongan hanya membuat kerajinan besek, andaikan saja bambu itu tidak hanya diolah menjadi besek, tetapi dijadikan barang-barang kerajinan yang lebih menjual, betapa potensial sekali untuk dikembangkan.

Program ini memiliki sasaran yaitu para pengrajin besek dari dusun Slarongan. Koperasi memang belum ada di dusun ini, sehingga program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan warga seperti yang ada di desa Sendang Agung. Setelah adanya penyuluhan koperasi ini diharapkan agar warga sadar akan keuntungan berkoperasi dan mau untuk mengelola koperasi, dan terhitung hampir 20 orang yang bersedia membuat kelompok pengrajin besek untuk memulai berkoordinasi membentuk semacam koperasi simpan pinjam. Diawali dengan penyuluhan tentang koperasi sampai dengan pendampingan, program ini berjalan pada tanggal 19-20 Agustus 2013.

Tujuan dari program ini adalah untuk mendampingi perkumpulan koperasi pengrajin besek. Aktifitas dari program pendampingan koperasi antara lain penyuluhan koperasi secara umum, pembentukan koperasi pengrajin besek, dan mengkreasikan besek. Hasil dari program ini antara lain terbentuknya koperasi pengrajin besek “Pring Karya” yang memiliki anggota sebanyak 19 orang, dan diketuai oleh Ibu Sarinah.

Kelompok pengrajin adalah awal dari pembentukan koperasi yang lebih besar, dengan sudah adanya dasar kelompok ini, dan jika kelompok ini berhasil mengelola dengan baik maka nantinya diharapkan menjadi koperasi yang lebih besar dan produktif, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama para pengrajin bamboo.

Keterangan:
Penyerahan uang pembinaan untuk kelompok pengrajin “PRING KARYO”. Uang pembinaan ini nantinya akan dimanfaatkan oleh kelompok untuk mengembangkan usahanya. Pembagian uang ini dilakukan secara bergiliran, dibagi kepada anggota yang mau meminjam uangnya. Jumlah uang pembinaan yang diberikan adalah Rp. 200.000. Dengan modal awal inilah diharapakan kelompok pengrajin dapat memanfaatkan uang ini dengan baik.

Keterangan:
Pengurus  dan anggota kelompok pengrajin “PRING KARYO”. Kelompok “PRING KARYO” barulah terbentuk tanggal 20 agustus 2013, nama “PRING KARYO” diambil sebagai nama kelompok pengrajin Dukuh Slarongan, karena kerajinan yang mereka buat dari bambu, PRING artinya bambu sedangkan KARYO artinya karya.

 

Sub Unit Kwayuhan: Penyuluhan Hidup Bersih Sehat

Jumat (19/7), KKN PPM UGM Sub Unit Kwayuhan Minggir, Sleman, Yogyakarta menyelenggarakan penyuluhan hidup bersih sehat pada siswa SDK wayuhan, khususnya mengenai mencuci tangan dengan sabun. Program tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menyadarkan anak- anak tentang pentingnya hidup sehat sejak dini. Kegiatan tersebut diisi dengan pembelajaran hidup sehat yang dilakukan di dalam kelas, seperti pemutaran music dan video mengenai cara- cara dan kapan saja mencuci tangan dengan baik dan benar, serta bahaya yang timbul akibat tidak mencuci tangan dengan benar.

Selain pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas, siswa juga diajak mempraktekkan secara langsung cara- cara mencuci tangan yang baik dan benar dengan menggunakan sabun. Siswa terlihat bersemangat untuk mempraktekkan secara langsung cara mencuci tangan. Melalui kegiatan ini siswa diharapkan mau untuk menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari- hari dimulai dengan mencuci tangan.

Sub Unit Slarongan: Bermain Sambil Belajar

Rasa jenuh sering menyelimuti para siswa saat dianjurkan bagi mereka untuk belajar terus menerus. Mulai dari siswa pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi hingga lebih rendah seperti contohnya adalah siswa SD, kejenuhan ini pun banyak dialami mereka dimana yang selalu mereka inginkan adalah bermain, bermain dan bermain. Di sinilah mahasiswa KKN-PPM UGM membuat program bimbingan belajar SD dimana akan diajarkan bagaimana mereka dapat belajar sambil bermain serta mengajarkan cara belajar yang efektif.

SD Jonggrangan adalah sekolah dimana mahasiswa KKN-PPM UGM akan melaksanakan programnya untuk mengajar dan berbagi pengalaman maupun ilmu. Seperti yang telah dianjurkan oleh bapak Kepala Sekolah SD Jonggrangan, yang telah memberikan kepercayaan pada kami untuk mengajar kelas 2, 3 dan 5. Mata pelajaran yang diajarkan antara lain B.Inggris, Matematika, IPA, B.Indonesia, B.Jawa dan Kesenian. Sendau gurau, suka duka pun kami alami saat mengajar di sana. Kali pertama mengajar kelas 2 suasana kelas begitu sepi dan siswa-siswi duduk dengan rapi dan sopan. Rasa malu masih menghiasi wajah lugu mereka.

Pada pertemuan kedua kenakalan, keunikan serta keberanian mereka sudah mulai terlihat. Rasa canggung maupun malu pun telah berganti dengan senyum manis dan sikap antusias serta rengekan-rengekan yang banyak mereka inginkan. Berbeda dengan kelas 3 dan 5, kali pertama kami mengajar mereka  sudah antusias dan berani menimpali pertanyaan-pertanyaan yang kami lontarkan. Visualisasi seperti poster bergambar menunjang cara belajar siswa kelas 2 dan 3 sebagai alat untuk mempermudah mereka untuk menghafal. Dengan mengkombinasikan bermain sambil belajar merupakan cara yang efektif bagi mereka. Contohnya pada mata pelajaran B.Inggris penggunaan English card sangat menunjang siswa untuk cepat menghafal.

Ketika siswa merengek untuk ganti pelajaran karena mereka merasa bosan belajar, menggambar menjadi mata pelajaran yang tidak ingin mereka lewatkan. Kami pun tak kalah akal untuk mengkombinasikan antara menggambar dengan belajar seperti menggambar apa yang telah diajarkan kemudian disampingnya apa yang telah mereka gambar diberi tulisan ke dalam B.Inggris, seperti menggambar sepatu, gaun, dll. Berbeda dengan siswa kelas 5 yang lebih susah diatur tetapi ketika kami meminta untuk serius belajar mereka pun akan serius belajar.

Mereka semua termotivasi untuk belajar dan berlomba-lomba menunjukkan keberaniannya untuk menjawab pertanyaan dari kami ketika kami mengadakan semacam kuis berhadiah yang membutuhkan kompetisi antar siswa. Tak luput rasa bingungpun melanda saat 3 siswa menangis diwaktu yang bersamaan. Yaitu satu siswa kelas 1, dan dua siswa dari kelas 2. Itulah beberapa suka duka selama kita mengajar ada saja yang membuat kami kadang merasa sedikit kesal ketika para siswa susah diatur tetapi kita pun juga dapat tertawa terbahak-bahak melihat tingkah unik dan wajah lugu mereka.

Sub Unit Slarongan: Aksi Sosial dan Keakraban Masyarakat

Pagi yang dingin, cuaca yang menentramkan hati kembali hadir di tengah nuansa pengabdian kami dari tim solid Sub Unit Slarongan. Keadaan yang nyaman tersebut terkadang menjadikan kami untuk tidak rela bersegera beringsut keluar dari tempat tidur kami. Tapi kami segera menyadari, pengabdian harus segera kami mulai lagi, hari ini.

Kali ini, kami mengadakan Aksi sosial berupa pembagian sembako. Data penerima kami dapatkan dari hasil survey dan koordinasi bersama perangkat desa. Dan kemudian kami kroscek langsung di lapangan. Kegiatan tersebut menjadikan kami semakin menyadari betapa begitu banyak yang harus kami syukuri atas keadaan kami selama ini. Kami masih sering mengeluh dan meyesali keadaan. Padahal Allah sangat begitu adil atas setiap pembagiannya.

Pembagian sembako sejumlah 28 paket senilai sekitar seratus ribu rupiah kami salurkan ke masyarakat secara langsung ke rumah warga sembari silaturahim. Disela – sela kegiatan penyaluran, kami banyak mendegarkan keluh kesah masyarakat tentang sulitnya mencari rejeki dan peghidupan. Sulitnya untuk tetap bisa menyekelohkan anak – anak mereka, da lain sebagainya. Semoga sembako yang tidak seberapa ini sedikit menyenangkan hati masyarakat.

Selain itu, kami megadakan aksi sosial lagi berupa kegiatan kerja bhakti. Kegiatan ini merupakan bagian dari acara pengakraban bersama masyarakat. Disini, kami menyadari betapa uansa kegotongroyogan masih begitu kental. Berbeda jika dibandingkan dengan keadaan dikota. Disini semua warga dengan berbagai status sosial melebur dan membaur jadi satu. Semua berbagi, semua tertawa, semua bercanda, semua megangkat batu, semua kotor oleh tanah, tagan – tangan kami, kaki – kai kami, semua meajdi satu dalam keakraban da kedamaian.

Sumber: kkn-rzisugm.blogspot.com

Profil KKN-PPM Sub Unit Slarongan

Tim KKN-PPM UGM SLM 15 berlokasi di Desa Sendangmulyo, Sleman. Desa Sendangmulyo terletak di Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Sendangmulyo terdiri dari 16 dusun, yaitu Blimbingan, Diro, Dondongan, Jetis, Klepu Kidul, Klepu Lor, Krompakan, Kwayuhan, Mergan, Prapak Kulon, Prapak Wetan, Sembuhan Kidul, Sembuhan Lor, Slarongan, Sragan Banaran, dan Sumber. Tim KKN-PPM UGM SLM 15 terdiri dari 21 mahasiswa yang ditempatkan pada tiga titik di Desa Sendangmuyo, antara lain Dusun Slarongan (7 mahasiswa), Dusun Kwayuhan (6 mahasiswa), dan Dusun Mergan (7 mahasiswa).

Tema utama dari Tim KKN-PPM UGM unit 15 adalah pengembangan usaha mikro kecil dan menengah dengan judul “Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat melalui Pengembangan UMKM berbasis Koperasi di Desa Sendangmulyo, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Propinsi DIY”. Tujuan utama dari KKN-PPM ini adalah meningkatkan keterampilan managerial pelaku UMKM dalam mengelola usaha, mendorong masyarakat untuk memiliki semangat berwirausaha, mampu memecahkan hambatan dan masalah dalam pengelolaan usaha melalui inovasi yang kreatif, meningkatkan kualitas SDM dan pengetahuan pelaku UMKM tentang perencanaan bisnis dan startegi pemasaran, serta mendorong kemandirian ekonomi melalui koperasi sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dusun Slarongan merupakan salah satu bagian dari Desa Sendangmulyo yang menjadi lokasi KKN-PPM UGM Unit 15. Slarongan terdiri dari empat wilayah, yaitu Slarongan, Mengger, Tiban, dan Ngemplak. Slarongan memiliki 110 KK yang mayoritas beragama Khatolik. Mata pencaharian utama masyarakat dusun ini adalah bertani, namun sebagian besar masyarakat juga memiliki pekerjaan sampingan sebagai pengrajin besek. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan besek adalah bambu yang telah dikirat menjadi beberapa bagian sehingga mudah untuk dianyam. Selain pengrajin besek, sebagian masyarakat juga memiliki perkerjaan sampingan beternak lele.

Anggota Sub-unit Dusun Slarongan urut dari kiri ke kanan adalah:
1. Rani Fitriya Wardhani (10/297202/SA/15173)
2. Jumali (09/281518/TP/09395)
3. Fathoni Fawzi Idris (10/300687/PA/13332)
4. Abu Rizal Yusuf (10/297994/TK/36505)
5. Debby Anggraini (10/296975/SA/15147)
6. Pintan Nurhani (10/297006/SP/23911)
7. Afina Muharridhotussilmi (09/285666/FA/08414)

Sumber: kkn-rzisugm.blogspot.com

Sub Unit Kwayuhan: Penanaman Jiwa Bercocok Tanam

Kamis, 25/7 Tim KKN UGM Sub Unit Kwayuhan melaksanakan penyuluhan bercocok tanam di SD Kwayuhan, Sendangmulyo, Minggir, Sleman. Penyuluhan bercocok tanam tersebut bertujuan untuk menanamkan jiwa bercocok tanam dan peduli lingkungan sejak dini. Penananam jiwa bercocok tanam yang ditujukan untuk siswa SD menambah poin penting bagi mereka di tengah masa pertumbuhan, sekaligus belajar untuk merawat dan menyayangi tanaman.

Siswa terlihat antusias menanam bibit tanaman cabai yang disediakan. Siswa yang berjumlah 65 anak mendapatkan masing- masing satu bibit cabai yang akan mereka tanam sendiri di dalam kantong polybag yang telah dibagikan. Bibit cabai yang telah mereka tanam kemudian diberi nama dan nantinya akan menjadi tanggung jawab masing- masing siswa untuk merawatnya hingga bibit cabai tersebut tumbuh dan berbuah.