
Sabtu (4/10), Rumah ZIS UGM kembali menyalurkan zakat kepada para mustahik disabilitas netra dan disabilitas daksa di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan penyaluran yang dilaksanakan pada awal Oktober ini melibatkan mahasiswa penerima beasiswa PTH/akhir studi serta relawan Rumah ZIS UGM sebagai bagian dari bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat yang membutuhkan.
Program penyaluran ini bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar mustahik disabilitas serta memperkuat nilai kepedulian di lingkungan kampus UGM. Tidak hanya berfokus pada pemberian bantuan, kegiatan ini juga menjadi sarana pembelajaran sosial bagi mahasiswa untuk memahami lebih dekat realitas perjuangan para penyandang disabilitas di sekitar mereka.
βKegiatan ini bukan sekadar menyalurkan zakat, tetapi juga menjadi momen untuk belajar tentang empati dan kepedulian. Kami jadi lebih peka terhadap tantangan yang dihadapi oleh saudara-saudara penyandang disabilitas,β ujar Pradja Agung Kurniawan, penerima beasiswa yang turut serta dalam kegiatan tersebut.
Penyaluran dilakukan secara langsung kepada para mustahik yang tersebar di beberapa wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Bantuan yang diberikan meliputi santunan tunai, paket sembako, pembayaran token listrik, serta iuran BPJS Kesehatan. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban para penerima manfaat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Selain memberikan manfaat bagi para mustahik, kegiatan ini juga mempererat kolaborasi antara amil, mahasiswa, dan relawan sebagai bagian dari gerakan zakat kampus yang peduli dan inklusif. Rumah ZIS UGM berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan manfaat zakat, tidak hanya untuk aspek konsumtif, tetapi juga menuju pemberdayaan dan kemandirian mustahik di masa depan.
Melalui sinergi antara mahasiswa dan relawan, Rumah ZIS UGM terus berupaya menghadirkan zakat yang berdampak nyata bagi masyarakat. Diharapkan, kegiatan penyaluran zakat untuk disabilitas ini dapat menjadi inspirasi untuk terus menebar manfaat dan memperkuat semangat kepedulian tanpa batas.
Penulis: Deski Jayantoro