Sabtu (11/10), Rumah ZIS UGM kembali menggelar pengajian rutin bersama para mustahik disabilitas di wilayah Kota Yogyakarta. Kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Al Munir ini berlangsung khidmat dan penuh kehangatan, dihadiri oleh 41 peserta dari anggota paguyuban tunanetra dan tunadaksa Kota Yogyakarta, serta dibersamai oleh mahasiwa relawan yaitu Ataka Zidan, Desi Triana Wati, Iffa Kamila Sandy, Nur Izzatul Rohmah, Rizki Laidha Putri, Malina Sabila Rizki, Afni Nur Shohifah, Nayla Phui Amazona, Alfaatihatuddhuha Maulida Fajri, dan Riki Setiawan.
Acara diawali dengan tilawah bersama, dilanjutkan dengan tausiyah yang dibersamai oleh Haris Arfakhsyadz Azka Maula, seorang da’i muda dengan mengangkat tema pentingnya menjaga semangat menuntut ilmu dan memperkuat hubungan spiritual di tengah segala keterbatasan. Dalam pemaparannya, narasumber menyampaikan bahwa ilmu dan iman adalah dua hal yang saling menguatkan, ilmu dan iman menjadi cahaya yang menuntun langkah seorang muslim dalam menghadapi kehidupan.

Suasana pengajian terasa hangat dan penuh kebersamaan. Para peserta aktif berdiskusi, saling berbagi pengalaman, serta memberikan semangat satu sama lain untuk terus mendekatkan diri kepada Allah. Di penghujung acara, Rumah ZIS UGM juga menyalurkan zakat rutin bagi para mustahik disabilitas sebagai bentuk kepedulian dan dukungan untuk kemandirian mereka.
Melalui program pengajian rutin ini, Rumah ZIS UGM berkomitmen untuk terus menghadirkan ruang belajar dan berbagi yang inklusif bagi para penyandang disabilitas. Diharapkan kegiatan ini dapat memperkuat ukhuwah, menumbuhkan semangat beribadah, dan menjadi sumber inspirasi bahwa keterbatasan tidak menghalangi siapa pun untuk menapaki jalan ilmu dan iman.
Penulis: Deski Jayantoro