Sebagai upaya memperluas manfaat dan mendorong kemandirian penerima zakat, Rumah ZIS UGM (UPZ UGM) melakukan pemberdayaan terhadap mustahik binaan melalui pelibatan mereka dalam penyediaan konsumsi untuk program Buka Puasa Senin-Kamis di Masjid Kampus UGM.
Program ini tidak hanya menjadi sarana berbagi bagi jamaah yang rutin menjalankan puasa sunnah, tetapi juga membuka peluang pemberdayaan ekonomi bagi para mustahik. Salah satu penerima manfaat yang turut terlibat adalah Ibu Tri Widanarti, mustahik Rumah ZIS UGM sejak Oktober 2019.
Sejak program buka puasa diluncurkan pada tahun 2023, Ibu Tri sering dipercaya untuk menyiapkan menu nasi kotak yang dibuat sendiri di rumahnya. Menu yang disajikan berupa kuliner rumahan sederhana, namun penuh cita rasa dan kehangatan. Melalui pemesanan ini, Rumah ZIS UGM berharap bantuan zakat dapat berdampak lebih luas, tidak hanya sebagai santunan, tetapi juga sebagai bentuk dukungan nyata terhadap usaha kuliner yang dikelola oleh para mustahik.
โSaya senang sekali bisa dipercaya untuk membuat bukaan puasa di sini, Mas. Biasanya dulu cukup menerima bantuan saja saya sama anak. Sekarang bisa lebih produktif dengan adanya pesanan dari Rumah ZIS. Saya jadi bisa lebih mudah memutar uang, apalagi kalau ada pesanan tambahan dari tetangga, itu sangat membantu,โ
ungkap Ibu Tri.
Selain membuat pesanan untuk program buka puasa, setiap pagi Ibu Tri juga berjualan nasi kuning di pinggir jalan dekat rumahnya. Ia sudah mulai beraktivitas sejak pukul 03.00 dini hari, menyiapkan masakan untuk dijual sebelum pagi tiba. Sementara untuk pesanan buka puasa Senin-Kamis, ia mulai memasak sejak pukul 13.00 hingga sore hari, dikerjakan seorang diri dengan penuh ketelatenan.
Ibu Tri berdomisili di Blunyah Gede RT 08 RW 33, Sinduadi, Mlati, Sleman. Ia memiliki dua anak: Daffa, siswa kelas 3 SMA, dan Rizki, siswa kelas 3 SD yang saat ini tengah berjuang menghadapi penyakit kelainan jantung dan dijadwalkan menjalani operasi pada bulan Januari mendatang. Pesanan dari Rumah ZIS UGM menjadi bantuan ekonomi yang sangat berarti bagi keluarga kecil ini, terutama untuk mendukung kebutuhan dan tahapan pemulihan Rizki.
Tak hanya berjuang untuk keluarganya, semangat berbagi Ibu Tri juga terus hidup dalam keseharian.
โKalau ada lebih, misalnya nasi kuning, saya kirim ke kantor Rumah ZIS. Siapa tahu ada mahasiswa yang belum makan. Kadang cuma lima, sepuluh, bahkan tiga bungkus pun saya kirim,โ tambahnya.
Setiap kali menerima pesanan dari Rumah ZIS UGM, Ibu Tri menyiapkan menu yang nantinya dikirim langsung ke Masjid Kampus UGM dan turut membantu panitia menata makanan di meja buka puasa. Khusus untuk program ini, menu yang disajikan tidak selalu dalam bentuk nasi kotak, terkadang menggunakan piring saji agar jamaah dapat menikmati hidangan bersama-sama kemudian dapat melaksanakan salat Magrib berjamaah di masjid.
Langkah pelibatan mustahik ini menjadi wujud nyata semangat โdari penerima menjadi pemberiโ, bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk berbagi kebaikan sesuai kemampuan yang dimiliki.
Kegiatan buka puasa Senin-Kamis di Masjid Kampus UGM diselenggarakan secara rutin dengan dukungan jamaah dan para donatur melalui Rumah ZIS UGM. Dengan adanya sinergi ini, keberkahan tidak hanya dirasakan oleh jamaah yang berbuka, tetapi juga oleh para mustahik yang turut mengambil peran di balik setiap porsi nasi yang tersaji.
Penulis:ย Deski Jayantoro