
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Pratikno, yang juga pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Gadjah Mada periode 2012β2017, menegaskan kembali pentingnya peran Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebagai mitra strategis pemerintah dalam menangani berbagai persoalan mendesak yang dihadapi masyarakat. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi BAZNAS 2025 di Jakarta pada 26 Agustus 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Pratikno menjelaskan bahwa Kemenko PMK berfokus pada peningkatan kesejahteraan rakyat, sehingga keberadaan BAZNAS serta jejaring Unit Pengumpul Zakat (UPZ) menjadi komponen penting dalam memperkuat program-program pemerintah. Ia menegaskan bahwa agenda Kemenko PMK bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat, mulai dari kesehatan, pendidikan, perlindungan perempuan, anak, dan kelompok rentan, hingga pembangunan karakter serta penanganan bencana.
Berbagai program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang berada di bawah koordinasi Kemenko PMK pun turut menyasar kebutuhan mendesak masyarakat, seperti layanan pemeriksaan kesehatan gratis, eliminasi TBC, percepatan penurunan stunting, pembangunan dan perbaikan fasilitas kesehatan serta sekolah, program Sekolah Unggul Garuda, hingga digitalisasi pembelajaran.
Dalam konteks tersebut, BAZNAS dipandang memiliki peran strategis dalam memperkuat implementasi program-program tersebut, terutama ketika diperlukan respons cepat dan fleksibel. βBAZNAS dapat menjadi pendamping pemerintah, terutama dalam situasi darurat atau hal-hal yang berada di luar kondisi normal. BAZNAS bisa menutup celah yang belum dapat dijangkau pemerintah,β tegasnya.
Prof. Pratikno juga menyoroti bahwa bencana tidak hanya berdampak pada korban jiwa, tetapi juga menghentikan produktivitas masyarakat, memperlambat UMKM, menghentikan operasional pabrik, hingga melumpuhkan logistik dan transportasi. Dalam berbagai situasi tersebut, BAZNAS dan jaringan UPZ telah menunjukkan kontribusi nyata, termasuk dalam dukungan kemanusiaan hingga ke Myanmar dan Palestina. Kolaborasi kuat ini, menurutnya, harus terus diperkuat ke depan.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa terdapat tiga sektor prioritas yang dapat diperkuat melalui sinergi antara pemerintah dan BAZNAS, yaitu kesehatan, kebencanaan, dan pendidikan. Pada program-program yang bersifat mendesak, pemerintah membutuhkan mitra yang mampu bergerak cepat, dan di sinilah peran BAZNAS dan UPZ menjadi sangat penting.
Sebagai bagian dari jejaring UPZ nasional, Unit Pengumpul Zakat BAZNAS UGM (UPZ UGM) memiliki posisi strategis karena berada di lingkungan perguruan tinggi yang memiliki kapasitas besar dalam inovasi, penelitian, serta pengabdian masyarakat. UPZ UGM selama ini tidak hanya berperan dalam penghimpunan dan penyaluran zakat, tetapi juga menjadi rujukan bagi berbagai lembaga kampus di Indonesia yang ingin membangun UPZ sebagai pusat tata kelola zakat yang profesional dan amanah. Keberadaan UPZ UGM memperlihatkan bahwa perguruan tinggi dapat menjadi motor penggerak penguatan ekosistem zakat nasional.
Menutup arahannya, Prof. Pratikno mengajak seluruh lembaga zakat, termasuk UPZ yang berada di lingkungan kampus, untuk membangun kolaborasi strategis dalam mendukung agenda pembangunan manusia dan kesejahteraan rakyat. βKita bisa membentuk koalisi urusan PMK. Apa yang dapat kita kerjakan bersama, mari kita kolaborasikan,β ujarnya.
Sumber: KEMENKO PMK RI
Penulis:Β Deski Jayantoro