Arsip:

UGM

Ketika Bumi Tetap Berotasi dan Terus Menari, Ada Suatu Kisah yang Mengiringi

Demi sesuap nasi untuk bertahan hidup, tiap-tiap langkah yang mungkin terasa kelabu tidaklah menjadi suatu penghalang bagi mereka yang semangat dalam berjuang. Mbah Ratijo salah satunya. Di usia senjanya, beliau terus bergerak, menjajakan barang jualannya di tengah hiruk pikuk kota Yogyakarta, meski sekarang yang ada tinggalah sepi akibat pandemi.

Mbah Ratijo hidup bersama istrinya di Desa Pogung Kidul Rt 01/Rw 49, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Di rumah sempit itulah keduanya tinggal, sebab beberapa tahun lalu mereka digusur dari rumah lamanya. read more

Mari Menjadi Muzakki

Ramadhan datang penuh berkah, untuk semua orang. Bulan dimana rahmad dan ampunan secara besar – besaran diobral dimana – mana. Selain itu, ada satu amalan syarat wajib seorang muslim yang hanya bias dilakukan pada bulan ramadhan, yaitu Kewajiban untuk membayar zakat fitrah. Termasuk oleh Tim – KKN UGM Unit Sendangmulyo yang  bermitra secara penuh bersama R-ZIS UGM.

Kegiatan ini merupakan bentuk partisipasi sosial terhadap aktifitas masyarakat yang muslim pada saat bulan ramadhan. Didukung oleh mitra secara penuh dalam hal pendanaan, kemudian bekerjasama dengan takmir setempat dalam hal peyaluran. Sehingga yang dilakukan adalah upaya penyatuan gerak dan penyamaan data penerima zakat dengan takmir sacara data tertulis dengan data hasil survey dilapangan. read more

Bangkitkan Ekonomi Warga: Kelompok Koperasi dan Pengrajin

Tim KKN – PPM Unit Sendangmulyo, R-ZIS UGM berhasil membentuk kelompok pengrajin berbasis koperasi bernama “Pring Karya”. Kegiatan ini adalah program interdisipliner antara  kluster sosio-humaniora dengan sains-tek,  mulai dari perencanaan koperasi pengrajin, pembentukan koperasi, penyuluhan koperasi, dan pendampingan koperasi dan ini merupakan kegiatan pokok tema.

Pengrajin besek adalah pekerjaan sampingan yang dilakukan oleh warga Dukuh Slarongan akan tetapi pekerjaan ini potensial untuk dikembangkan. 1 kodi besek dapat dijual Rp. 20.000, akan tetapi warga Dukuh Slarongan hanya membuat kerajinan besek, andaikan saja bambu itu tidak hanya diolah menjadi besek, tetapi dijadikan barang-barang kerajinan yang lebih menjual, betapa potensial sekali untuk dikembangkan. read more