Pak Kharifin dan Ibu Wahyuni merupakan penyandang tuna netra yang menjadi salah satu penerima santunan dari RZIS UGM. Beliau tinggal dengan mengontrak rumah untuk beliau tinggali bersama anak dan istrinya. Dalam mencukupi kebutuhan keluarga beliau bekerja dengan berjualan keliling perabotan rumah tangga dengan menggunakan gerobak. Pekerjaan itu beliau jalani sejak awal pandemi Covid 19 ini. Sebelumnya beliau membuka layanan pijat saat tinggal di rumah kontrakan sebelumnya.
cerita mahasiswa
Cerita kali ini berasal dari seorang Mustahik yang bertempat tinggal di Kranggahan I, Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, DIY. Beliau bernama Ibu Supamrih yang tinggal seorang diri di sebuah rumah yang sangat kecil, terdiri hanya dari satu ruangan (kamar). Di kamar itulah beliau melewati hari-harinya dan jarang sekali keluar rumah akibat kondisi kesehatannya yang kurang baik.
Meskipun memiliki keterbatasan dalam berbicara, beliau tetap semangat dan terlihat sumringah ketika diajak berkomunikasi. Pun juga, dengan keterbatasan tangan kanannya yang sulit digerakkan, beliau tidak ingin merepotkan orang lain. Untuk mengganjal rasa lapar, Ibu Supamrih biasanya makan nasi bungkus untuk makan dalam sehari.
Pak Haryanto – Hari selasa sore saya berangkat dengan sepeda motor ke gunungkidul untuk mengantarkan santunan. Saat itu jogja hujan lebat, sampai wonosari masih hujan sedang. Ba’da magrib saya mengantarkan santunan kerumah bapak Haryanto dan ibu giyanti yang beralamatkan di Wukirsari RT 8 RW 18 Baleharjo, Wonosari, Gunung Kidul. Ruah pak Haryanto cukup mudah di temui, tidak jauh dari kota wonosari. Sesampainya di rumah beliau, saya disambut oleh pak Haryanto yang kaget karena santunan diantarkan malam2. Saya dijamu dengan jahe hangat, sedikit bertanya2 mengenai kondisi beliau, alhamdulillah bapak dan ibu sehat, untuk kondisi ekonomi memang lama untuk pulih seperti sebelum pandemic, akan tetapi beberapa orang sudah berani untuk pijat di panti pijat pak Haryanto. Pak Haryanto da bu giyanti hanya dirumah berdua, anak beliau sudah wafat karena premature.. alhamdulillah penyaluran santunan sudah terlaksana, semoga beliau dan keluarg selalu diberikan Kesehatan dan kelancaran rezekinya.