Pos oleh :

Rumah ZIS UGM

Sub Unit Kwayuhan: Penanaman Jiwa Bercocok Tanam

Kamis, 25/7 Tim KKN UGM Sub Unit Kwayuhan melaksanakan penyuluhan bercocok tanam di SD Kwayuhan, Sendangmulyo, Minggir, Sleman. Penyuluhan bercocok tanam tersebut bertujuan untuk menanamkan jiwa bercocok tanam dan peduli lingkungan sejak dini. Penananam jiwa bercocok tanam yang ditujukan untuk siswa SD menambah poin penting bagi mereka di tengah masa pertumbuhan, sekaligus belajar untuk merawat dan menyayangi tanaman.

Siswa terlihat antusias menanam bibit tanaman cabai yang disediakan. Siswa yang berjumlah 65 anak mendapatkan masing- masing satu bibit cabai yang akan mereka tanam sendiri di dalam kantong polybag yang telah dibagikan. Bibit cabai yang telah mereka tanam kemudian diberi nama dan nantinya akan menjadi tanggung jawab masing- masing siswa untuk merawatnya hingga bibit cabai tersebut tumbuh dan berbuah. read more

Laa Tahzan, Rencana Allah Jauh Lebih Indah by Zuli Amanah – FTP

Zuli Amanah, itulah nama saya, yang biasa dipanggil dengan nama depan” Zuli”. Lahir di Magelang tepatnya disebuah desa kecil yang berjarak 13 km dari puncak Merapi pada tanggal 28 Agustus 1991. Anak pertama dari empat bersaudara. Bapak saya seorang petani serabutan dan ibu saya seorang ibu rumah tangga yang juga membantu pekerjaan bapak disawah. Alhamdulillah meskipun tidak banyak, bapak dititipi kakek untuk menggarap sawah sendiri, dari situlah orang tua saya mencukupi kebutuhan sehari-hari, meskipun penghasilannya tidak bisa dipastikan, tapi sudah lebih banyak membantu. read more

Cerita Anak Lampung by Okta Saputra – D3 Rekam Medis

Assalamualaikum Wr. Wb. Perkenalkan nama saya Okta Saputra, biasa dipanggil Okta atau Putra. Saya lahir dan besar di sebuah desa di Provinsi Lampung. Tepatnya di Kabupaten Pringsewu, Kecamatan Pagelaran. Saya lahir 19 tahun yang lalu. Saya orang desa, yah sekirannya hal itu cocok saya sandang. Karena memang begitulah. Kehidupan masa kanak-kanak saya habiskan untuk bermain di sawah, berburu buah jambu air di kebun, mencari ikan di sungai dan sebagainya. Keluarga saya adalah keluarga petani. Meskipun ayah juga seorang guru sekolah dasar namun kemampuan bertaninya tak diragukan lagi. Begitu juga ibu sangat ahli dalam bertani. Tetunya ibu juga harus membagi waktu untuk menyelesaikan urusan rumah tangga. Ibu tidak bekerja hanya mengurus keluarga dan membantu ayah bertani. read more

Sekali lagi saya berbeda by Jumali – FTP

Assalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarokatuh. Nama saya Jumali, nama yang pendek ciri khas orang desa ini pemberian kakek. Saya terlahir dari sebuah desa kecil di pinggiran Kota Bojonegoro pada tanggal 06 September 1989. Di karenakan surat kelahiran saya hilang sewaktu pembuatan akta kelahiran, orang tua memperkirakan kelahiran saya, dan hasilnya semua data saya termasuk di akta kelahiran, KTP, Ijasah dll tertulis Bojonegoro, 22 Agustus 1988. Tidak masalah. Dan sekarang kebanyakan orang mengenal saya dengan nama Ale IKhwan Jumali. read more

Perjuangan Saya Untuk Hidup Mandiri by Sri Wahyuni – FMIPA

Yuni begitulah biasa saya dipanggil. Nama lengkap saya adalah Sri Wahyuni. Lahir 23 tahun yang lalu tepatnya 22 Januari 1990 di Gunungkidul. Bapak saya bekerja sebagai penambang batu kapur sejak saya kecil hingga saat ini. Ibu saya ibu rumah tangga yang kadang membantu Bapak dengan menjadi buruh tani. Mulai mengenyam pendidikan formal di TK ABA Kepil Mulo sejak usia 4 tahun, berlanjut di SD N Duwet hingga tahun 2012, dan SMP N 3 Wonosari hingga tahun 2015. Menjelang kelulusan SMP, saya berencana matang akan melanjutkan sekolah di sebuah SMK di Wonosari, jurusan akutansi. Bapak pun juga telah menyiapkan biaya dengan menjual kambing dan beberapa pohon jati di pekarangan rumah. Namun Alloh berencana lain. Karena prestasi saya yang cukup membanggakan semasa sekolah, ada guru SMP yang menawari sekolah di Jogja. Ada orang tua asuh yang bersedia menyekolahkan, insyaAlloh hingga lulus kuliah. Saya pun mau. Namun Bapak tidak menyetujui. Mungkin karena beliau belum siap ditinggal anak perempuan satu-satunya untuk hidup mandiri. Sikap hormat dan segan kepada bapak yang terbangun sejak kecil membuat saya tidak berani membantah. Padahal sebenarnya dalam hati saya sangat ingin menerima tawaran tersebut. akhirnya untuk meluluhkan hati bapak, saya minta tolong guru. Guru pun datang ke rumah dan membujuk bapak. read more

Perjuangan Kuliah di UGM by Muksin – Mipa

Nama saya Muksin, salah satu mahasiswa UGM yang baru saja wisuda tanggal 21 Mei 2013. Latar belakang saya dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi. Saya berasal dari sebuah desa di Kabupaten Cilacap, saya mempunyai 2 orang adik. Ibu saya hanya sebagai ibu rumah tangga, bapak saya bekerja sebagai buruh bangunan.

Sewaktu SD kelas 6, tidak disangka-sangka diakhir semester saya mendapatkan beasiswa sebesar 360.000 rupiah. Beasiswa itu saya gunakan untuk biaya melanjutkan sekolah ke SMP favorit sekecamatan, yang berjarak kurang lebih 10km dari rumah. Saya diterima disekolah tersebut, setiap berangkat ke SMP saya selalu naik sepeda. Untuk biaya sekolah selanjutnya alhamdulillah saya dapat beasiswa dari pemerintah, walau tidak bisa menutup semua biaya sekolah tapi bisa meringankan beban orang tua. Sewaktu kelas 2, bapak memutuskan untuk mencari pekerjaan di jakarta sebagai buruh bangunan, sebelumnya bapak bekerja sebagai pembuat gula merah dari pohan kelapa dan bekerja serabutan. Sejak itu saya belajar mandiri. Untuk membantu orang tua, saya memelihara kambing, setiap pulang sekolah saya mencari rumput untuk pakan kambing. read more

Ayahku, Perjuanganmu Akan Berbuah by Fathoni Fawzi – Mipa

Saya terlahir dari keluarga yang sangat sederhana, ayah saya seorang pedagang keliling, beliau menjual tahu dan tempe setiap pagi. Sedangkan ibu saya hanya ibu rumah tangga yang mengurusi kebutuhan keluarga. Dalam hal pendidikan orang tua saya terutama ayah sangat mendukung anak-anaknya. Dari TK-sampai perguruan tinggi selalu beliau usahakan untuk membayar biaya pendidikan anak-anaknya. Ayah punya mimpi untuk membuat ketiga anaknya menjadi seorang sarjana, karena ayah saya menyakini bahwa jika menjadi sarjana hidup anak-anaknya akan jauh lebih baik dari orang tuanya. Alhamdulillah perjuangan ayah sudah mulai berhasil, karena sekarang kedua kakak saya sudah menjadi sarjana, dan sekarang tinggal saya yang diharapkan menjadi sarjana di Universitas Gadjah Mada. read more

Perjuanganku Untuk Terus Belajar by Ahmad Solikin – FKT

Saya berjuang untuk bisa belajar di Universitas Gadjah Mada (UGM). Saya adalah salah satu mahasiswa UGM yang sedang berjuang untuk bisa terus belajar dan mengapai cita-cita menjadi sarjana lulusan UGM. Latar belakang saya berasal dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi. Saya anak tunggal dari ayah dan ibu. Sejak kecil, ayah tidak dapat bekerja karena sakit. Jadi hanya ibu saja yang berusaha memenuhi kebutuhan hidup dengan menjadi buruh tani di musim tanam. Sawah warisan dari nenek seluas 0,25 ha saja sehingga sangat kurang untuk mencukupi berbagai macam kebutuhan rumah tangga dan biaya pendidikan saya sekolah. read more

Ayah adalah Motivasi Terbesarku by Anggi Rosinta – Hukum

Saya adalah salah satu mahasiswa UGM yang sedang berjuang untuk bisa terus belajar dan mengapai cita-cita menjadi sarjana lulusan UGM. Latar belakang saya berasal dari keluarga yang bisa dibilang tidaklah berkecukupan. Awalnya keluarga kami tidak terlalu kesusahan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tahun 1999 ayah saya terkena serangan jantung dan dilarikan ke rumah sakit. Semenjak itu ayah saya tidak bisa bekerja berat karena kondisi kesehatannya tidak memungkinkan. Tahun 2000 ayah saya kembali masuk rumah sakit dengan penyakit yang sama, bahkan kabar buruknya ayah saya juga menderita sakit ginjal dan ada gangguan pada paru-parunya. Ayah saya perokok berat. Saudara-saudaraku yang menggantikan ayah sebagai pencari nafkah. Hingga akhirnya ibu pun ikut mencari nafkah, karena untk memenuhi kebutuhan sehari-haripun sangat sulit, apalagi ayah tergantung obat-obatan. Kami yang ingin bersekolah, ingin merasakan nikmatnya pendidikkan pun harus mendapatkan ancaman dari ibu. Kalau ingin bersekolah harus belajar yang rajin agar mendapatkan beasiswa. Apalagi setelah itu ayah meninggal dunia dan tidak membuat keadaan membaik. read more

Takdir Allah Itu Begitu Indah jika Kita Mau Bersabar by Detta Khoerunnisya – Psikologi

Jakarta, 9 Juli 1990 saat itulah saya dilahirkan. Saya lahir dari pasangan bapak Supriyadi dan Ibu Juariyah.. Saya merupakan anak pertama dari empat bersaudara..Adik saya satu laki-laki dan dua perempuan. Sejak lahir hingga berumur 15 tahun saya tinggal di Jakarta, tepatnya daerah Jakarta Barat. Saat itu kehidupan kelurga kami tergolong berkecukupan. Bapak bekerja sebagi karyawan bagian marketing swasta disebuah perusahaan Gypsum. Penghasilan Bapak yang lumayan besar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga kami. Bahkan tidak jarang sisanya msih bisa ditabung ibu. Selain itu kami juga mendapat fasilitas dari perusahaan berupa rumah tinggal dan kendaraan untuk bapak bekerja. Hampir setiap bulan Bapak mengajak kami sekelurga pergi rekreasi sekedar melepas kejenuhan dari rutinitas kami. Kelurga kami tergolong kelurga yang harmonis. Bapak selalu memprioritaskan pendidikn anak-anaknya. Mulai dari kegiatan sekolah kami hingga perihal ibadah. Setiap malam Bapak dan Ibu selalu menanyakan kepada anak-naknya tentang bagaimna kegitan di sekolah masing-masing. Ya itulah sekilas gambaran tentang kelurga saya. read more