Arsip:

Masjid Kampus UGM

Kebersamaan dan Kepedulian di Bulan Muharram: RUMAH ZIS UGM Gelar Pengajian Bersama Mustahik Tunanetra dan Tunadaksa di Masjid Kampus

Pada Rabu (3/7), Rumah ZIS UGM menyelenggarakan kegiatan Pengajian Mustahik dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah. Acara yang berlangsung di Masjid Kampus UGM ini diikuti oleh 29 mustahik, yang terdiri dari anggota paguyuban tunanetra dan tunadaksa asal Condongcatur dan Kota Yogyakarta.

Kegiatan diawali dengan sambutan hangat dari Direktur Rumah ZIS UGM, Bapak Taufikur Rahman, S.E., M.B.A., Ak., CA. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran para mustahik yang telah menyempatkan diri hadir dan berkumpul di masjid kampus, mempererat silaturahmi antar sesama. Ia juga menginformasikan bahwa Rumah ZIS UGM membuka peluang bantuan beasiswa pendidikan bagi anak-anak mustahik yang sedang menempuh jenjang SD, SMP, maupun SMA.

ā€œSilakan diajukan apabila ada anak mustahik yang membutuhkan dukungan pendidikan. Kami akan bantu semampu kami,ā€ ujarnya penuh empati.

[iframe src=”https://www.youtube.com/embed/Sk_LlqjVnsk” width=”48%” height=”415″ title=”YouTube video player” frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share” referrerpolicy=”strict-origin-when-cross-origin” style=”border-radius:15px; overflow:hidden;”] [iframe src=”https://www.youtube.com/embed/GBpX95tynlc” width=”48%” height=”415″ title=”YouTube video player” frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share” referrerpolicy=”strict-origin-when-cross-origin” style=”border-radius:15px; overflow:hidden;”]

Sesi pengajian kali ini turut diisi oleh Haris Arfakhsyadz Azka Maula, mahasiswa Sastra Arab UGM sekaligus da’i muda yang telah menorehkan berbagai prestasi dalam bidang dakwah dan pidato. Mengangkat tema “Keutamaan Bulan Muharram”, Haris mengulas tentang fadhilah bulan haram, kisah Nabi Yunus AS, hingga peristiwa penting yang dialami Nabi Ibrahim AS. Materi disampaikan dengan gaya yang komunikatif dan menggugah, sehingga para mustahik terlihat antusias mengikuti hingga akhir.

Tidak hanya pengajian, kegiatan juga dirangkai dengan penyaluran rutin santunan bulan Juli 2025 berupa uang santunan dan bantuan token listrik bagi para mustahik yang hadir. Momen kebersamaan ini ditutup dengan sesi foto bersama antara mustahik, para amil muda, dan relawan Rumah ZIS UGM sebagai bentuk dokumentasi dan kenangan kebersamaan.

[iframe src=”https://www.youtube.com/embed/tmTacvd7XDQ?si=o6k9h-MFBgeVocz-” width=”100%” height=”415″ title=”YouTube video player” frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share” referrerpolicy=”strict-origin-when-cross-origin” style=”border-radius:15px; overflow:hidden;”]

Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen Rumah ZIS UGM dalam memberdayakan dan mendampingi mustahik, tidak hanya secara ekonomi tetapi juga spiritual dan sosial.

Foto: Rokhmatul Umaroh
Penulis: Deski Jayantoro

Donasi Peduli Gaza Palestina

Assalamu’alaikum, Salam kemanusiaan dan perdamaian! šŸ‡µšŸ‡ø

Kebrutalan serangan Israel yang terus menerus terjadi di Jalur Gaza Palestina berdampak pada krisis kemanusiaan berkepanjangan yang meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat setempat. Sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan kami mengajak saudara-saudara untuk membantu meringankan beban penderitaan yang sedang dialami oleh Warga Gaza.

RUMAH ZIS UGM bersama Masjid Kampus UGM membuka kesempatan dalam bentuk donasi yang akan disalurkan melalui Medical Emergency Rescue-Committee (MER-C). Donasi dapat disalurkan melalui transfer ke rekening atau QRIS Masjid Kampus UGM pada poster.

Rekening:
Bank Syariah Indonesia a.n. Masjid Kampus UGM
71 9121 9494

Konfirmasi: Hary
Whatsapp 08129990879

Format konfirmasi: Nama_Nominal_Tanggal Transfer

Terima kasih atas partisipasi saudara-saudara sekalian! Semoga apa yang kita ikhtiarkan dapat berdampak positif dan konflik di Palestina bisa segera berakhir. Aamiin šŸ¤²šŸ»

Kajian Samudra RDK UGM: Mengapa Filantropi Islam di Bulan Ramadan Begitu Penting?

Kajian Samudra (Safari Ilmu di Bulan Ramadan) seri ke-5 dengan judulĀ ā€œSebuah Kajian tentang Filantropi Islam di Bulan Ramadanā€Ā diselenggarakan oleh RDK UGM bekerja sama dengan Takmir Masjid Kampus UGM. Kajian ini menghadirkan narasumber ahli,Ā Akhmad Akbar Susamto, S.E., M.Phil., Ph.D., seorang pakar filantropi Islam sekaligus dosen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM. Kajian ini mengupas makna mendalam filantropi Islam, khususnya dalam konteks bulan suci Ramadan, serta menyoroti konsep-konsep utamanya seperti zakat (kewajiban membayar amal), infaq (pengeluaran untuk kepentingan agama), dan sedekah (amal sukarela).

Narasumber menjelaskan bahwa zakat merupakan kewajiban bagi Muslim yang mampu secara finansial, sementara infaq dapat bersifat wajib atau sunnah, dan sedekah mencakup segala bentuk kontribusi sukarela. Diskusi semakin kaya dengan pembacaan ayat-ayat Al-Quran yang memperkuat dimensi spiritual dari topik ini.

Kajian ini juga mengulas dimensi vertikal filantropi Islam, yang membedakannya dari filantropi umum karena tujuannya sebagai bentuk ibadah dan ketaatan kepada ajaran agama. Narasumber menegaskan bahwa tujuan utama filantropi Islam adalah mencari ridha Allah dan meraih keberkahan di akhirat. Selain itu, kajian ini menyoroti pentingnya pengelolaan zakat, infaq, sedekah, dan wakaf dalam sejarah Islam, serta potensinya untuk mengurangi kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama di negara-negara mayoritas Muslim seperti Indonesia.

Namun, kajian ini juga mengungkap berbagai tantangan dalam filantropi Islam, di antaranya rendahnya kesadaran masyarakat, praktik pengelolaan yang masih tradisional dan kurang inovatif, serta fragmentasi antarlembaga filantropi. Meski demikian, terdapat optimisme untuk membangun sektor filantropi Islam yang lebih efektif dan inovatif guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Zakat dan bentuk amal lainnya memiliki potensi transformatif dalam mengatasi ketimpangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan umat. Untuk mewujudkan potensi maksimal filantropi Islam, diperlukan pengelolaan yang lebih profesional, inovatif, serta keterlibatan aktif dari komunitas. Dengan semakin berkembangnya inisiatif filantropi Islam dan integrasi kebijakan yang lebih baik, kegiatan amal dapat menjadi pendorong utama bagi kesejahteraan sosial dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Simak video kajian selengkapnya di sini:Ā Safari Ilmu di Bulan Ramadan (SAMUDRA) 1446 H #5

Foto & penulis: Deski Jayantoro

Pentingnya Verifikasi Medis dalam Era Digital: Menjaga Kesehatan Keluarga dengan Bijak

Di era digital, akses informasi kesehatan semakin mudah. Namun, fenomena self-diagnosis (mendiagnosis diri sendiri melalui internet) menimbulkan risiko serius bagi kesehatan.Ā Topik ini menjadi perhatian dalam kajianĀ ā€œSakinah Academyā€Ā bertema ā€œPentingnya Verifikasi Medis dalam Pengelolaan Kesehatan Keluargaā€ yang disampaikan oleh Dr. dr. Rr. Ratni Indrawanti, Sp.A, Subsp. IPT. di acara buka puasa Senin-Kamis di Masjid Kampus UGM.

Resiko di Balik Self-Diagnosis

Meski menawarkan kemudahan, informasi kesehatan yang ditemukan secara daring sering kali tidak sesuai dengan kebutuhan individu. Risiko self-diagnosis meliputi:

  • Salah interpretasi gejala: Gejala ringan yang diabaikan dapat berujung pada komplikasi serius.
  • Kepanikan berlebihan: Informasi yang tidak akurat sering kali memicu kecemasan yang tidak perlu.
  • Keterlambatan penanganan medis: Mengandalkan informasi daring dapat membuat seseorang menunda konsultasi dengan dokter.

Sebagai contoh, demam pada anak yang dianggap biasa dapat berubah menjadi kondisi kritis jika tidak segera diperiksakan ke tenaga medis.

Mengapa Peran Verifikasi Medis Penting?

Dokter memiliki peran krusial sebagai sumber informasi kesehatan yang terpercaya. Mereka dapat melakukan:

  1. Anamnesis: Menggali riwayat kesehatan dan gejala secara mendalam.
  2. Pemeriksaan fisik dan tes laboratorium: Mendiagnosis dengan dukungan data medis yang valid.
  3. Prognosis: Memberikan pemahaman yang jelas tentang kondisi pasien serta langkah penanganannya.

Langkah Bijak Menangani Gejala

Untuk menghindari risiko self-diagnosis, berikut beberapa langkah aman yang dapat dilakukan:

  • Mencatat gejala dengan detail,Ā seperti waktu munculnya dan tingkat keparahan, termasuk suhu tubuh.
  • Konsultasi dengan dokterĀ dengan membawa data pendukung seperti foto atau video jika diperlukan.
  • Percaya pada keahlian profesional medis,Ā karena dokter memiliki kompetensi yang tidak dapat digantikan oleh informasi dari internet.

Kesimpulan

Self-diagnosis memiliki potensi bahaya yang serius jika tidak diimbangi dengan konsultasi medis. Verifikasi medis oleh tenaga kesehatan profesional merupakan langkah bijak untuk memastikan diagnosis dan pengobatan yang tepat, menjaga kesehatan keluarga tetap terjaga di tengah arus informasi digital.

Untuk menyimak kajian lengkapnya, silakan tonton video berikut: Urgensi Verifikasi Medis dlm Pengelolaan Kesehatan Keluarga

Foto dan Editor: Deski Jayantoro

Memahami Hukum Pembagian Harta Gono Gini dan Warisan dalam Islam: Kajian Inspiratif Bersama Dr. Destri Budi Nugraheni

Keluarga merupakan pilar utama masyarakat, dan pemahaman hukum yang baik menjadi dasar penting untuk menjaga keharmonisan. Dalam upaya memberikan edukasi terkait hukum keluarga, Sakinah Academy Masjid Kampus UGM menyelenggarakan kajian bertema “Pembagian Harta Gono Gini & Waris” bersama Dr. Destri Budi Nugraheni, S.H., M.S.I., dosen Fakultas Hukum UGM. Kajian ini ramai dihadiri bersamaan dengan buka puasa bersama tiap senin kamis yang di support oleh RUMAH ZIS UGM.

Mengupas Tuntas Hukum Keluarga

Kajian ini membuka wawasan tentang hukum pembagian harta gono gini dan warisan dalam Islam, mencakup konsekuensi hukum pernikahan, perhitungan harta bersama, hingga hak ahli waris sesuai hukum di Indonesia. Dengan landasan Al-Qur’an dan Hadis, pembahasan ini juga menjelaskan prosedur pembagian harta yang benar untuk mencegah sengketa di kemudian hari.

Pentingnya Status Hukum dalam Pernikahan

Salah satu topik penting yang diangkat adalah konsekuensi hukum dari pernikahan. Pernikahan yang sah menurut hukum memiliki dampak signifikan:

  1. Kemungkinan Perceraian: Hukum mengatur bagaimana perceraian memengaruhi hak dan kewajiban suami istri.
  2. Lahirnya Harta Bersama: Semua aset yang diperoleh selama pernikahan dianggap sebagai milik bersama.
  3. Status Anak: Dalam kasus pernikahan siri atau poligami, status anak menjadi isu penting yang diatur oleh hukum.

Harta Pribadi dan Kepastian Hukum

Dr. Destri menyoroti aset pribadi, seperti warisan dan hadiah yang diterima sebelum menikah, yang tetap menjadi milik individu. Kejelasan status aset ini sangat penting untuk menghindari konflik di masa depan.

Pembagian Harta dalam Kasus Perceraian dan Kematian

Pembahasan berlanjut pada proses perhitungan harta bersama ketika terjadi perceraian atau kematian. Peserta kajian diajak untuk memahami contoh nyata, termasuk pembagian harta dalam pernikahan kedua dan hak anak dari pernikahan pertama.

Menyelesaikan Utang Sebelum Pembagian Waris

Hal penting lainnya adalah penyelesaian utang, baik pribadi maupun bersama, sebelum pembagian warisan. Proses ini memastikan keadilan bagi semua pihak yang berhak menerima.

Musyawarah: Kunci Penyelesaian Sengketa

Islam menganjurkan musyawarah sebagai solusi utama dalam menyelesaikan permasalahan waris. Kajian ini menekankan etika keluarga dalam pembagian warisan untuk menghindari konflik yang berlarut-larut.

Penutup: Bekal Ilmu untuk Kehidupan Keluarga

Dengan sesi tanya jawab yang interaktif, kajian ini memberikan ruang bagi peserta untuk mengajukan pertanyaan terkait kasus-kasus yang sering terjadi. Materi yang disampaikan Dr. Destri menjadi panduan berharga dalam pengelolaan aset dan warisan, menciptakan keluarga yang lebih harmonis dan terhindar dari sengketa.

Kegiatan ini membuktikan komitmen Sakinah Academy Masjid Kampus UGM dalam mendidik keluarga Indonesia untuk memahami hukum keluarga yang Islami dan relevan dengan hukum di Indonesia. Tetap ikuti kajian-kajian inspiratif lainnya untuk bekal ilmu yang bermanfaat!

Untuk menyimak kajian lengkapnya, silakan tonton video berikut: Pembagian Harta Gono Gini & Waris

Foto & Editor: Deski Jayantoro

Pembangunan dari Pinggiran: Refleksi Kepemudaan dalam Perspektif Islam

Indonesia merupakan negara yang kaya akan potensi, khususnya melalui bonus demografi yang dimilikinya. Namun, di balik potensi besar ini, tersimpan sejumlah tantangan seperti urbanisasi, ketimpangan pembangunan, hingga pengangguran. Dalam kajian buka puasa senin-kamis bertema ā€œPembangunan dari Pinggiran: Sebuah Refleksi Kepemudaanā€ yang diselenggarakan oleh Jama’ah Shalahuddin UGM bersama Masjid Kampus UGM dan RUMAH ZIS UGM, Habib Ir. Nabiel Al Musawa, M.Si. memberikan pandangan inspiratif tentang bagaimana Islam dan semangat kepemudaan dapat menjadi jawaban atas tantangan ini.

Islam dan Tantangan Urbanisasi

Habib Nabiel membuka diskusi dengan memaparkan kondisi demografi Indonesia yang menunjukkan dominasi populasi di wilayah perkotaan. Urbanisasi, meskipun membawa peluang, seringkali menimbulkan masalah seperti ketimpangan pembangunan dan tekanan sosial di daerah perkotaan. Oleh karena itu, ia menegaskan pentingnya pembangunan yang merata hingga ke daerah pinggiran untuk mengurangi beban yang dipikul kota-kota besar.

Dalam perspektif Islam, produktivitas menjadi kunci untuk menjawab tantangan tersebut. Rasulullah SAW menjadi teladan dalam bekerja dengan profesionalisme dan dedikasi tinggi, sebuah pelajaran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Habib juga menyoroti fakta bahwa angka stunting yang tinggi dan rendahnya tingkat pendidikan di beberapa wilayah adalah masalah yang harus segera diatasi.

Manajemen Waktu dan Profesionalisme

Salah satu poin penting yang disampaikan Habib Nabiel adalah pentingnya manajemen waktu. Mengacu pada teladan para ulama terdahulu, produktivitas dalam mengelola waktu dapat melahirkan karya-karya besar dalam ilmu pengetahuan maupun ibadah. Disiplin, kerja keras, dan konsistensi (istiqomah) menjadi kunci keberhasilan.

Habib juga menekankan profesionalisme sebagai bagian integral dari ajaran Islam. Ia mengingatkan bahwa bekerja dengan baik bukan hanya untuk kepentingan duniawi, tetapi juga merupakan bentuk ibadah kepada Allah SWT. Setiap tugas yang dilakukan dengan niat yang benar akan bernilai pahala di sisi-Nya.

Berislam dengan Prinsip Keseimbangan

Dalam membangun bangsa, Habib Nabiel menggarisbawahi pentingnya menerapkan prinsip wasatiyyah atau keseimbangan. Dalam Islam, perbedaan pendapat (ikhtilaf) seharusnya dipandang sebagai kekayaan intelektual yang dapat memperkaya solusi tanpa menimbulkan perpecahan atau penyimpangan (inhiraf). Prinsip ini sangat relevan bagi Indonesia yang kaya akan keberagaman budaya dan agama, untuk terus menjaga persatuan dalam kebhinekaan.

Motivasi untuk Generasi Muda

Habib Nabiel menutup kajian dengan dorongan semangat bagi generasi muda untuk menjadi agen perubahan. Ia membagikan pengalaman pribadinya tentang pentingnya usaha dan keteguhan hati dalam mencapai kesuksesan. Generasi muda, katanya, harus berani bermimpi besar dan memiliki komitmen untuk membangun daerah yang seringkali terlupakan.

Pesan Penutup

Acara yang berlangsung di Masjid Kampus UGM ini juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Jama’ah Shalahuddin UGM, memberikan akses kepada khalayak luas untuk ikut terinspirasi. Dengan semangat Sumpah Pemuda, refleksi ini mengajak semua pihak, terutama pemuda, untuk mengambil peran aktif dalam membangun Indonesia yang lebih adil dan sejahtera.

Pembangunan dari pinggiran bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. Mari kita bersama-sama mewujudkan perubahan demi masa depan bangsa yang lebih baik.

Untuk menyimak kajian lengkapnya, silakan tonton video berikut: Pembangunan dari Pinggiran: Sebuah Refleksi Kepemudaan.

Foto & Editor: Deski Jayantoro

Membangun Pemahaman Saintifik dan Budaya Islam: Rangkuman Kajian “Islamic Scientific and Cultural Thought”

Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menjadi saksi perhelatan diskusi bermakna melalui kajian bertajuk Islamic Scientific and Cultural Thought: Mengaja Arah Kehidupan Islam yang Saintifik – Mengarungi Batas Perdebatan Tanpa Akhir. Acara yang digelar oleh Jama’ah Shalahuddin UGM bersama RUMAH ZIS UGM ini berlangsung dalam suasana penuh hikmah pada momen buka puasa sunnah Senin-Kamis.

Kajian ini menghadirkan Ustadz Muhammad Nuruddin, Lc., M.A., seorang pakar filsafat dan akidah dari Universitas Al-Azhar, sebagai narasumber utama. Diskusi dipandu oleh Ahmad Ataka Awwalur Rizki, Ph.D., dosen Fakultas Teknik UGM, yang turut memberi warna intelektual dalam pembahasan.

Keimanan, Bukti, dan Rasio dalam Islam

Dalam sesi pemaparannya, Ustadz Muhammad Nuruddin menyoroti hubungan erat antara keimanan, bukti, dan logika dalam Islam. Beliau menjelaskan empat poin utama yang menjadi landasan pemikiran ilmiah dalam keyakinan Islam:

  1. Keimanan Membutuhkan Bukti
    Keimanan bukanlah sekadar kepercayaan tanpa dasar. Al-Qur’an dan hadis mengajarkan pentingnya mencari pengetahuan dan menjauhi taklid buta. Penelusuran akan bukti menjadi jalan untuk memperkokoh keimanan.
  2. Argumentasi Logis dan Valid
    Islam menuntut setiap klaim didukung oleh argumen yang kuat dan berbasis bukti. Logika dan ilmu pengetahuan menjadi alat penting dalam menguatkan dan memperjelas keyakinan.
  3. Memahami Perbedaan Keyakinan dan Bukti
    Ulama Muslim telah lama membedakan antara iman yang bersifat batiniah dan dukungan bukti ilmiah. Pendekatan universal dalam menilai kebenaran suatu klaim dianggap esensial.
  4. Harmoni antara Sains dan Agama
    Sains dan agama bukanlah dua entitas yang bertentangan. Justru, keduanya saling melengkapi dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan besar tentang kehidupan. Logika dan metafisika dapat menjadi jembatan untuk memahami hubungan tersebut.

Antusiasme dalam Diskusi Kritis

Sesi tanya jawab menjadi momen yang paling dinanti oleh peserta. Beragam pertanyaan kritis diajukan, mulai dari hubungan antara kaidah matematika dengan kuasa Tuhan hingga cara memahami pernyataan yang terlihat kontradiktif dalam teks agama.

Ustadz Nuruddin, dengan penjelasan logis dan mendalam, menegaskan bahwa hukum alam dan kuasa Tuhan tidak bertentangan. Sebaliknya, hukum alam adalah manifestasi kuasa Tuhan yang mencerminkan keagungan-Nya. Penjelasan ini memberikan perspektif baru yang memupuk keyakinan dan pemahaman ilmiah.

Penutup: Memupuk Keimanan dan Pengetahuan

Kajian ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan kepada Ustadz Muhammad Nuruddin sebagai bentuk apresiasi atas ilmu dan inspirasi yang diberikan. Acara ini menjadi momentum penting dalam membangun kesadaran tentang perlunya integrasi antara sains dan agama, terutama bagi generasi muda Muslim.

Dengan pemahaman yang seimbang antara sains dan budaya Islam, generasi Muslim diharapkan mampu menjawab tantangan zaman modern. Bagi Anda yang ingin mendalami tema ini, kajian ini tersedia dalam format video yang dapat diakses secara daring.

Tonton video kajian selengkapnya di sini: Islamic Scientific and Cultural Thought.

Foto dan editor: Deski Jayantoro

Navigasi Pubertas: Strategi Edukasi Seksual bagi Anak dan Remaja

Masa pubertas adalah tonggak penting dalam perjalanan seorang anak menuju kedewasaan, namun tantangan era modern seperti akses mudah ke pornografi dan pergeseran nilai moral memerlukan pendekatan edukasi yang lebih menyeluruh. DalamĀ Kajian Sakinah AcademyĀ di Masjid Kampus UGM, Dr. Phil. Qurotul Uyun, S.Psi., M.Si., Psikolog, memaparkan pentingnya pendidikan seksual berbasis fitrah manusia dan ajaran Islam sebagai solusi menghadapi dinamika pubertas dan akil balig. Kajian ini sekaligus menjadi bagian dari kegiatanĀ buka puasa sunnah Senin-Kamis yang di sponsori oleh RUMAH ZIS UGM, sehingga dapatĀ menambah keberkahan dan makna spiritual acara di Masjid Kampus UGM.

Memahami Perbedaan Pubertas dan Akil Balig

Pubertas sering kali diasosiasikan dengan perubahan biologis, seperti kematangan seksual, dan sering berfokus pada isu-isu seperti pencegahan kehamilan di luar nikah. Namun, pendidikan akil balig melangkah lebih jauh. Dalam Islam, akil balig mengacu pada kedewasaan moral dan spiritual, yang menekankan pembentukan karakter serta pemahaman nilai-nilai moral sesuai syariat.

Tantangan di Era Modern

Anak-anak kini cenderung mengalami pubertas lebih dini, tetapi sering kali belum siap secara mental dan emosional untuk menghadapi tanggung jawab yang menyertainya. Hal ini diperparah oleh eksposur terhadap media yang tidak sehat. Maka, pendidikan tidak hanya bertujuan mencegah perilaku menyimpang, tetapi juga memperkuat ketahanan mental dan spiritual.

Strategi Pendidikan Akil Balig Berdasarkan Usia

  1. Usia 0-7 Tahun:Ā Pada tahap ini, fokus pendidikan adalah memenuhi kebutuhan anak dengan kasih sayang, menanamkan nilai moral, dan menghindari materi yang dapat membingungkan.
  2. Usia 7-14 Tahun:Ā Anak mulai dilatih disiplin, etika, dan adab. Orang tua dapat memberikan konsekuensi dan penghargaan berdasarkan prinsip syariat.
  3. Usia 15-21 Tahun:Ā Pendidikan diarahkan pada penumbuhan tanggung jawab dan kemandirian, termasuk pemahaman hak dan kewajiban dalam hubungan pernikahan.
  4. Prinsip Tarbiah:Ā Semua tahap pendidikan harus dilandasi dengan penguatan hubungan anak dengan Allah, pembiasaan berbuat baik, dan kesabaran dalam menghadapi tantangan.

Menghadapi Permasalahan Khusus

Dr. Uyun juga memberikan jawaban praktis atas pertanyaan audiens, seperti:

  • Ketertarikan Remaja pada Lawan Jenis:Ā Orang tua diharapkan memberi dukungan dan bimbingan, sekaligus menunda keterlibatan dalam hubungan serius hingga usia yang tepat.
  • Pendidikan Seksual di Sekolah:Ā Penting untuk mengintegrasikan pendidikan ini dengan akhlak Islami, memperhatikan sensitivitas moral, dan menyesuaikan dengan usia perkembangan anak.
  • Isu Transgender dan Waria:Ā Orang tua berperan besar dalam mendampingi anak agar memahami identitas gender sesuai fitrah, sambil mempertimbangkan pendekatan medis dan ilmiah.

Penutup: Kolaborasi untuk Pendidikan Holistik

Mendidik anak dan remaja untuk menghadapi masa baligh bukanlah tugas yang bisa diselesaikan oleh keluarga saja. Guru, masyarakat, dan institusi pendidikan harus turut serta. Kunci keberhasilannya adalah memperkuat hubungan dengan Allah serta menanamkan nilai-nilai moral yang kokoh. Dengan pendekatan ini, generasi muda akan lebih siap menghadapi tantangan kehidupan modern.

Untuk menyimak kajian lengkapnya, silakan tonton video berikut:Ā Navigasi Pubertas: Strategi Edukasi Seksual bagi Anak & Remaja

Foto & Editor: Deski Jayantoro

Kajian Buka Puasa Spesial Maulid Pop UGM 1446 H

Kamis (26/09), Maulid Pop UGM dilaksanakan di Masjid Kampus UGM. Membawa topik bedah buku: Sangkakala di Langit Andalusia, kajian maulid pop kali ini berbarengan dengan kajian buka puasa senin kamis yang rutin dilaksanakan di Masjid Kampus UGM tiap hari senin dan kamis.

Ketua UKM Jama’ah Shallahuddin UGM, Mustofa Rohim menyampaikan bahwa kegiatan maulid pop UGM ini dilaksanakan rutin setiap tahun bertujuan untuk meneladani kelahiran Nabi Muhammad SAW. Penulis buku yaitu Dr. Rangga Almahendra, S.T., M.M. dan drg. Hj. Hanum Salsabiela Rais, M.B.A. mengajak untuk terus memunculkan identitas Islam pada diri sendiri dimanapun berada, 6 rukun iman dan 5 rukun Islam, baik ketika sibuk ditempat kerja maupun traveling ke luar negeri bahkan ketika sendiri.

Kajian diikuti oleh dua ratusan jama’ah, baik itu mahasiswa, mahasiswi maupun umum. Setelah kajian, dilanjutkan buka puasa bersama di ruang segi delapan Masjid Kampus UGM. Buka puasa bersama saat ini dapat diikuti langsung berbuka di tempat, dengan demikian diharapkan Jama’ah dapat melanjutkan sholat Magrib berjamaah di Masjid Kampus UGM.

Penulis & foto: Deski Jayantoro

Perayaan Kurban di Masjid Kampus UGM: Menguatkan Kebersamaan

Selasa (18/06) bertepatan dengan hari raya kurban 1445 hijriah, halaman utara Masjid Kampus UGM dipenuhi dengan semangat kebersamaan dan kekhidmatan. Kolaborasi yang solid antara Masjid Kampus, Jama’ah Shalahuddin, dan RUMAH ZIS menciptakan sebuah perayaan kurban yang bukan hanya ritual keagamaan, tetapi juga ajang untuk memperkuat silaturahmi dan kepedulian sosial di kalangan civitas akademika dan masyarakat sekitar.

Tahun ini, penerimaan hewan kurban dilakukan secara satu pintu, sehingga lebih terarah dan terpusat. Akibatnya, perolehan hewan kurban meningkat drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Publikasi yang dilakukan oleh beberapa lembaga secara bersamaan juga semakin lancar, memungkinkan lebih banyak shohibul kurban untuk berpartisipasi di Masjid Kampus UGM.

Jumlah hewan kurban terkumpul pada tahun ini terdiri dari:
12 ekor sapi, dimana 3 ekor dialokasikan ke desa binaan dan 9 ekor disembelih di Masjid Kampus;
50 ekor kambing, dimana 30 ekor dialokasikan ke desa binaan dan 20 ekor disembelih di Masjid Kampus.

Dr. Drs. Senawi, M.P., selaku Wakil Ketua Takmir Masjid Kampus UGM tahun 2019 – 2024, menyatakan rasa syukur atas meningkatnya kepercayaan jamaah. “Tahun ini, jumlah hewan kurban jelas lebih banyak daripada tahun sebelumnya. Ini menunjukkan kepercayaan jamaah kepada dua masjid kampus yang berkolaborasi ini. Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak, termasuk rektorat, Bank Syariah Indonesia (BSI), dan jamaah lainnya,” ujar Senawi. Ia juga menekankan pentingnya peran takmir muda dalam menyebarkan informasi yang mengakibatkan meningkatnya partisipasi jamaah.

Senawi berharap ke depan jumlah jamaah yang berkurban semakin meningkat dan pendistribusian hewan kurban semakin meluas, dengan menambah desa binaan dan memberikan manfaat tidak hanya untuk umat Muslim, tetapi juga non-Muslim, sesuai dengan konsep rahmatan lil alamin.

Elly Kartika Suryaningsih, S.P., selaku Manager RUMAH ZIS UGM, menambahkan bahwa penerimaan hewan kurban yang lebih terarah dan terpusat tahun ini didukung oleh publikasi yang semakin efektif. “Namun, banyak shohibul kurban mendaftar di akhir waktu, yang membuat kami cukup kewalahan dari segi persiapan teknis. Semoga ke depannya persiapan teknis dapat lebih baik lagi, terutama dalam mencari supplier sapi, karena supplier kambing sudah cukup memadai,” ungkap Elly.

Pelaksanaan kurban tahun ini di Masjid Kampus UGM berjalan sukses dan memberikan manfaat yang luas. Semoga kegiatan kurban di tahun-tahun selanjutnya semakin sukses, dengan kepercayaan dan partisipasi yang terus meningkat, serta pendistribusian manfaat yang lebih luas dan inklusif. Perayaan ini bukan hanya tentang menjalankan ibadah, tetapi juga tentang memperkuat ikatan sosial dan memberikan berkah bagi seluruh lapisan masyarakat.

[iframe src=”https://www.youtube.com/embed/T6QVFHmvOLI?si=Q-KXzs_R5EKcuHT-” width=”100%” height=”415″ title=”YouTube video player” frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share” referrerpolicy=”strict-origin-when-cross-origin”]

Foto:Ā Deski Jayantoro
Penulis: Muhammad Faris
Video: Allief Sony Ramadhan Aktriadi