Baitul Maqdis, tanah suci yang menjadi saksi sejarah perjuangan umat Islam, kembali menjadi sorotan dunia. Dalam sebuah acara publik yang digelar di Masjid Kampus UGM, Prof. Dr. Abdullah Al-Fattah El-Awaisi, pakar hubungan internasional dan ahli sejarah Baitul Maqdis, membagikan wawasan mendalam tentang perjuangan pembebasan tanah suci tersebut. Acara ini tidak hanya menjadi ruang diskusi akademis, tetapi juga pengingat bagi kita semua bahwa perjuangan untuk Baitul Maqdis adalah tanggung jawab bersama umat Islam.
Mengapa Baitul Maqdis Penting?
Prof. Abdullah memulai pembicaraannya dengan menegaskan bahwa Baitul Maqdis bukan sekadar isu politik atau teritorial. Ini adalah masalah akidah. Sejak zaman Nabi Muhammad SAW, Baitul Maqdis telah menjadi simbol persatuan dan perjuangan umat Islam. Bahkan, Nabi Muhammad SAW sendiri telah merancang strategi pembebasan Baitul Maqdis, yang akhirnya terealisasi pada masa Khalifah Umar bin Khattab.
Namun, sejarah mencatat bahwa Baitul Maqdis telah mengalami berbagai penjajahan, mulai dari Romawi, Persia, hingga pasukan Salib. Yang menarik, Prof. Abdullah menekankan bahwa umat Islam pada masa lalu tidak pernah menganggap penjajahan ini sebagai perang melawan agama tertentu, melainkan perang melawan penjajah asing. Ini menjadi pelajaran penting bagi kita hari ini untuk tidak terjebak dalam narasi yang memecah belah.
Pelajaran dari Sejarah: Generasi Salahuddin Al-Ayyubi
Salah satu poin kunci yang dibahas oleh Prof. Abdullah adalah peran generasi Salahuddin Al-Ayyubi dalam membebaskan Baitul Maqdis dari cengkeraman pasukan Salib. Butuh waktu 88 tahun bagi umat Islam untuk menyatukan kekuatan dan akhirnya berhasil membebaskan tanah suci tersebut. Ini menunjukkan bahwa perjuangan membutuhkan kesabaran, persiapan matang, dan kerja sama dari berbagai disiplin ilmu.
Prof. Abdullah menegaskan bahwa kita, sebagai generasi muda, harus belajar dari sejarah. “Kita tidak bisa hanya berteriak-teriak tentang Palestina tanpa memahami akar masalahnya,” ujarnya. Pendidikan adalah kunci utama. Kita harus mempelajari sejarah, politik, dan strategi internasional untuk bisa berkontribusi dalam perjuangan ini.
Tantangan Umat Islam Saat Ini
Salah satu tantangan terbesar umat Islam saat ini adalah “penjajahan pola pikir”. Prof. Abdullah menyebutkan bahwa banyak dari kita yang terjebak dalam mindset kolonial. Kita berpikir seperti orang Barat, padahal kita adalah Muslim. Ini menghambat kita untuk berpikir kreatif dan strategis dalam menyelesaikan masalah umat, termasuk isu Baitul Maqdis.
Beliau juga menyoroti betapa miripnya situasi saat ini dengan masa lalu. Genosida yang terjadi di Gaza hari ini mengingatkan kita pada pembantaian 70.000 Muslim oleh pasukan Salib saat mereka menduduki Baitul Maqdis. Namun, yang menyedihkan adalah, meskipun kita memiliki akses informasi yang lebih luas, kita masih belum mampu bertindak efektif untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Prof. Abdullah memberikan beberapa langkah konkret yang bisa kita ambil:
- Membaca dan Mempelajari: Mulailah dengan membaca buku-buku tentang Baitul Maqdis dan Palestina. Pengetahuan adalah senjata utama kita.
- Membangun Budaya Pembebasan: Jadikan isu pembebasan Baitul Maqdis sebagai bagian dari budaya dan diskusi sehari-hari, baik di kampus maupun di masyarakat.
- Mendidik Diri dan Orang Lain: Pendidikan adalah kunci perubahan. Kita harus menjadi ahli di bidang kita masing-masing dan menggunakan keahlian itu untuk berkontribusi pada perjuangan umat.
Harapan untuk Generasi Muda
Acara ini ditutup dengan pesan penuh harap dari Prof. Abdullah. Beliau mengingatkan bahwa Indonesia, sebagai negara Muslim terbesar, memiliki potensi besar untuk menjadi harapan bagi Palestina. Namun, ini hanya bisa terjadi jika generasi muda Indonesia memanfaatkan kesempatan pendidikan dengan sebaik-baiknya.
“Knowledge drives change, liberation, and civilization” tegasnya. Pengetahuan akan membawa perubahan, pembebasan, dan peradaban. Mari kita mulai dari diri sendiri, dengan membaca, berpikir, dan bertindak. Baitul Maqdis menunggu kontribusi kita.
Yuk, mulai dari sekarang! Ambil buku tentang Baitul Maqdis, ikuti diskusi, dan sebarkan kesadaran ini kepada teman-teman sekitar. Bersama, kita bisa menjadi generasi yang membawa perubahan.
Tonton video kajian selengkapnya di sini:Ā Pembebasan Baitul Maqdis
Foto dan editor: Deski Jayantoro